Desain, Periklanan, dan Pengaruh Warna
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan se-efektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan ”fine art”. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metode merancang, produk yang dihasilkan rancangan, atau pun disiplin ilmu yang digunakan desain. Menurut ahli Hafied Cangara (2000) dalam Pengantar Ilmu Komunikasi mencatat bahwa komunikasi bisa berlaku sebagai seni. Komunikasi memiliki nilai estetika yang diterapkan dalam praktik-praktik komunikasi seperti penulisan berita, roman, novel, penyiaran untuk radio, televisi, seni grafika (grafis-pen), retorika, akting, penulisan skenario, penulisan buku dan sebagainya. Maka, jelaslah terdapat benang merah yang menghubungkan komunikasi dengan praktik desain grafis. Desain grafis digunakan sebagai alat komunikasi seperti diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur, catalog flyer, pamplet, Koran, dan lain-lain. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.
Persaingan media tidak bisa dipungkiri dapat memicu
kompetisi untuk dapat menjadi yang terbaik, entah untuk iklan maupun pembaca.
Media cetak pun kini berbondong-bondong membangun situs, membuat akun di
jejaring sosial, website. Hingga membuat blog. Hal ini tak lain merupakan upaya
untuk meraup pembaca yang lebih beragam, juga menambah pundi-pundi keuangan
melalui iklan di media online. Salah satu hal penting yang harus diperhatikan
dalam memperoleh penjualan iklan yang tinggi adalah jumlah pembaca yang tinggi,
prinsif dasarnya semakin tinggi jumlah pembaca sebuah surat kabar, maka semakin
mudah membujuk klien untuk memasang iklan pada saat surat kabar tersebut,
semakin banyak pengilklanan yang masuk pada surat kabar maka semakin banyak
pula keuntungan yang akan diperoleh.
Iklan senantiasa dibuat sedemikian rupa dengan maksud untuk
mempengaruhi secara menguntungkan pikiran maupun perasaan publik bagi suatu
usaha /perusahaan kalau kita teliti lebih lanjut sebenarnya iklan memiliki
fungsi penting yaitu dalam arti mengusahakan adanya calon langganan baru, untuk
perusahaan dan usaha-usaha tertentu. Bisnis periklanan dewasa ini sangat
meningkat, karena dipastikan suatu bentuk promosi atau usaha untuk
berkomunikasi dengan orang lain yang tidak bisa secara langsung kita temui, sangatlah
diperlukan, dan dengan suatu iklan media cetak, promosi kemungkinan akan lebih
memasyarakat atau target audiencenya lebih besar.
Suatu iklan tidak bisa lepas dari sebuah format yang disebut
desain grafis, desain grafis merupakan elemen utama dalam suatu periklanan,
desain grafis bisa juga disebut dengan desain komunikasi visual, yaitu usaha
untuk berkomunikasi dengan cara visual atau kegiatan menyusun dan mengorganisir
elemen seperti nada warna, tekstur, unsur, bentuk dan ruang sehingga menjadi komposisi
artistik, estetetik dan harmoni sebagai usaha untuk berkomunikasi, walaupun
aktivitas mendesain itu sendiri sudah dikerjakan orang sejak manusia hidup di
dunia, tetapi kegiatan mendesain pada dasarnya bermula sebagai penyempurna
penampilan dari hasil suatu karya yang masih nampak kasar, kaku, asal
berfungsi. Oleh sebab itu karya-karya tersebut lalu ditempeli hiasan/ornamen
agar kelihatan lebih indah. Bila kita melihat iklan-iklan yang berisikan
packaging atau kemasan roti, cookie, permen, mie instant, atau majalah yang
penuh dengan berbagai macam cetak promosi, lalu kita melihat logo-logo suatu
bank, hotel, pesawat terbang, dan sebagainya. Semuanya adalah hasil dari
sebagian karya-karya desain komunikasi visual atau yang biasa disebut desain
grafis.
Dalam dunia desain dan periklanan penuh dengan elemen-elemen
visual yang menarik, dan salah satu yang paling kuat adalah warna. Warna
memiliki kemampuan untuk membangkitkan emosi, memengaruhi persepsi, dan bahkan
memanipulasi perilaku. Dalam blog ini, kita akan menyelami hubungan erat antara
desain, periklanan, dan pengaruh warna.
Desain: Membangun Identitas dengan Warna
Warna memainkan peran penting dalam menciptakan identitas
visual yang kuat untuk sebuah brand atau produk. Logo, kemasan, dan desain
website yang menggunakan warna secara efektif dapat meningkatkan pengenalan
merek, membangkitkan emosi positif, dan membangun kepercayaan dengan konsumen.
- Psikologi
Warna: Setiap warna memiliki makna dan asosiasi psikologisnya sendiri.
Merah melambangkan gairah dan energi, biru melambangkan ketenangan dan
kepercayaan, dan hijau melambangkan alam dan kesegaran. Desainer
menggunakan pengetahuan ini untuk menciptakan desain yang sesuai dengan
pesan yang ingin mereka sampaikan.
- Hierarki
Visual: Warna dapat digunakan untuk menciptakan hierarki visual dalam
sebuah desain, menarik perhatian pada elemen-elemen penting dan memandu
mata pemirsa. Warna-warna cerah dan kontras tinggi dapat digunakan untuk
menonjolkan elemen utama, sedangkan warna-warna netral dapat digunakan
untuk menciptakan latar belakang yang tenang.
- Emosi
dan Suasana: Warna dapat membangkitkan berbagai macam emosi, seperti
kebahagiaan, kesedihan, ketenangan, atau kegembiraan. Desainer menggunakan
warna untuk menciptakan suasana tertentu dalam sebuah desain, seperti
suasana santai di kafe atau suasana energik di gym.
Periklanan: Menarik Perhatian dengan Warna
Dalam dunia periklanan, warna digunakan untuk menarik
perhatian, membangkitkan minat, dan mendorong tindakan. Iklan yang menggunakan
warna secara efektif dapat menonjol di antara sekian banyak iklan lain,
meninggalkan kesan yang kuat pada konsumen, dan mendorong mereka untuk membeli
produk atau layanan.
- Memicu
Emosi: Iklan sering menggunakan warna untuk membangkitkan emosi
tertentu pada pemirsa. Warna merah dapat digunakan untuk menciptakan rasa
urgensi, sedangkan warna biru dapat digunakan untuk membangun kepercayaan.
- Membuat
Asosiasi: Warna dapat dikaitkan dengan merek, produk, atau layanan
tertentu. Warna merah sering dikaitkan dengan Coca-Cola, sedangkan warna
hijau dikaitkan dengan Starbucks. Iklan menggunakan asosiasi ini untuk
memperkuat citra merek mereka.
- Menarik
Perhatian: Warna-warna cerah dan kontras tinggi dapat digunakan untuk
menarik perhatian pemirsa di antara sekian banyak media iklan. Iklan luar
ruangan dan online sering menggunakan warna-warna ini untuk menonjol.
Pengaruh Warna pada Perilaku Konsumen
Warna tidak hanya menarik perhatian dan membangkitkan emosi,
tetapi juga dapat memengaruhi perilaku konsumen. Penelitian menunjukkan bahwa
warna dapat:
- Meningkatkan
Daya Tarik: Produk yang dikemas dengan warna yang menarik secara
visual lebih mungkin dibeli oleh konsumen.
- Mempengaruhi
Persepsi Rasa: Warna makanan dan minuman dapat memengaruhi bagaimana
orang merasakannya. Misalnya, warna merah dapat membuat makanan terasa
lebih panas dan pedas.
- Meningkatkan
Mood: Suasana ruangan yang didekorasi dengan warna-warna tertentu
dapat memengaruhi suasana hati dan perilaku orang.
Kesimpulan
Warna adalah alat yang ampuh dalam dunia desain dan
periklanan. Dengan memahami psikologi warna dan cara penggunaannya, desainer
dan pengiklan dapat menciptakan desain yang menarik, membangkitkan emosi, dan
memengaruhi perilaku konsumen.
Penting untuk diingat bahwa pengaruh warna bersifat kompleks
dan dapat bervariasi tergantung pada konteks di mana warna digunakan. Desainer
dan pengiklan harus melakukan riset dan pengujian untuk memastikan bahwa mereka
menggunakan warna secara efektif untuk mencapai tujuan mereka.
Daftar Pustaka :
R. Kuncoro Wulan Dewojati, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia
https://journal.uny.ac.id/index.php/imaji/article/view/6633
Komentar
Posting Komentar